JAKARTA - Kemampuan UMKM untuk naik kelas kini semakin terbuka lebar melalui kolaborasi multipihak yang strategis.
Di Kota Batu, langkah ini menjadi fokus utama pemerintah untuk memperkuat ekonomi daerah, meningkatkan daya saing, dan menciptakan ekosistem usaha yang tangguh.
Dengan dukungan dari berbagai institusi, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah mampu berkembang lebih cepat dan adaptif menghadapi tantangan global maupun digitalisasi.
Baca JugaPanduan Lengkap Mengecek Status Penerima Bansos Desember 2025
Momentum Scale Up Business
Pemkot Batu menempuh strategi pengembangan UMKM melalui penyelenggaraan scale up business, sebuah program yang memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk memperluas kapasitas dan meningkatkan kualitas produk.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat sektor UMKM, tetapi juga menekankan pentingnya inovasi, manajemen yang baik, dan keterampilan digital dalam menghadapi perubahan pola konsumsi.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menekankan potensi besar Kota Batu di sektor UMKM, industri kreatif, pertanian olahan, dan ekonomi wisata.
“Scale Up Business menjadi ruang harapan bagi usaha kecil untuk tumbuh menjadi besar, ide sederhana menjadi produk unggulan, dan kerja sunyi para pelaku usaha menjadi kekuatan ekonomi daerah,” ujar Heli.
Selain itu, Pemkot Batu memberikan penghargaan kepada institusi yang berperan dalam pembinaan, fasilitasi ekspor, pembiayaan, penguatan regulasi, dan dukungan nyata bagi perkembangan ekonomi lokal. Langkah ini mendorong terciptanya ekosistem UMKM yang sinergis dengan dunia usaha dan pemerintah.
Kontribusi UMKM terhadap Perekonomian Batu
Wali Kota Batu, Nurochman, memaparkan bahwa Kota Batu dengan populasi sekitar 220 ribu jiwa, berhasil mencatat pertumbuhan PDRB sekitar Rp 20,25 triliun pada 2024.
Laju pertumbuhan ekonomi sejak 2020-2024 menunjukkan pemulihan cepat pasca-pandemi, di mana kontraksi -6,46 persen pada 2020 berbalik menjadi pertumbuhan 6,20 persen di 2021-2023, melampaui capaian Jawa Timur dan nasional.
Meski mengalami sedikit pelambatan di 2024 menjadi 5,04 persen, angka tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Ini menandakan basis perekonomian cukup kuat ditopang pariwisata, UMKM, pertanian, dan perdagangan,” imbuh Cak Nur.
Data tersebut memperlihatkan bagaimana UMKM, bersama sektor unggulan lain, menjadi penopang utama perekonomian Kota Batu.
Sektor Unggulan dan Kontribusi PDRB
Industri pariwisata Kota Batu memiliki 96 destinasi dan mampu mendatangkan 10 juta wisatawan, sehingga menyumbang 35 persen terhadap PDRB. Sektor pertanian dengan luas lahan 11.748 hektar berkontribusi 16,20 persen, sedangkan sektor UMKM menjadi penyumbang terbesar, yaitu 47,43 persen.
Kondisi ini menunjukkan bahwa UMKM tidak hanya menjadi penopang ekonomi masyarakat, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif. Pemerintah daerah pun siap berkolaborasi dan berinovasi untuk menciptakan lingkungan ekonomi kreatif yang mendukung semua pelaku usaha.
Kepercayaan Dunia Usaha dan Investasi
Dari sisi penanaman modal, Kota Batu mencatat pertumbuhan signifikan. Pada Oktober 2024, realisasi investasi mencapai Rp1,366 triliun atau 102 persen dari target, dan melonjak dua kali lipat pada Oktober 2025 menjadi Rp2,6 triliun atau 234 persen realisasi.
“Ini dapat disimpulkan, kepercayaan dunia usaha kepada Pemkot Batu yang dapat menciptakan iklim investasi yang aman. Maka mari kita jaga kenyamanan dan keharmonisan di Kota Batu,” ucap Cak Nur.
Angka tersebut menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha membentuk ekosistem investasi yang kondusif dan menarik minat investor baru.
Tantangan dan Strategi UMKM Naik Kelas
Meski potensi besar, UMKM menghadapi sejumlah tantangan, termasuk digitalisasi, perubahan pola konsumsi, dan kapasitas manajerial yang masih perlu diperkuat.
Scale up business menjadi jawaban bagi pelaku usaha agar bisa mengoptimalkan inovasi, memperbaiki kualitas produk, dan mengelola usaha secara profesional.
Kolaborasi multipihak memastikan setiap lapisan ekosistem UMKM mendapatkan dukungan finansial, regulasi, pelatihan, dan akses pasar.
Hal ini memungkinkan usaha kecil berkembang menjadi besar tanpa kehilangan karakter lokal, sekaligus mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional.
Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
Pemkot Batu menekankan bahwa keberhasilan pengembangan UMKM tidak bisa dicapai secara parsial. Dukungan dari pemerintah pusat, lembaga pembiayaan, asosiasi industri, dan pelaku usaha menjadi fondasi utama agar UMKM bisa naik kelas lebih cepat.
Sinergi ini juga memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, mendorong inovasi, dan memaksimalkan kontribusi sektor UMKM terhadap PDRB.
“Scale Up Business menjadi momentum bagi UMKM untuk bertransformasi, meningkatkan kapasitas, dan menciptakan produk unggulan yang berdaya saing,” tegas Heli. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kolaborasi multipihak bukan sekadar strategi jangka pendek, tetapi investasi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi Kota Batu.
Kolaborasi multipihak terbukti menjadi strategi efektif untuk mendorong UMKM naik kelas dan memperkuat daya saing.
Dengan dukungan skala usaha, penghargaan institusi, dan realisasi investasi yang signifikan, Kota Batu menunjukkan bahwa pengembangan UMKM bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Melalui scale up business, UMKM Kota Batu diharapkan mampu mengatasi tantangan digitalisasi, meningkatkan kapasitas manajerial, dan memanfaatkan peluang pasar lebih luas.
Kolaborasi yang solid antara pemerintah, investor, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan, sekaligus menegaskan peran strategis UMKM sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan di Kota Batu.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hujan Lebat Dua Hari Beruntun, BMKG Imbau Warga Tingkatkan Antisipasi Bencana
- Senin, 01 Desember 2025
Mobil Listrik VinFast VF Wild Tampil Futuristik Radikal di GJAW 2025
- Senin, 01 Desember 2025
Libur Natal dan Tahun Baru Lebih Hemat Berkat Program Diskon Transportasi
- Senin, 01 Desember 2025
Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni Diperluas Hadapi Libur Nataru
- Senin, 01 Desember 2025
Industri Otomotif Indonesia Dinilai Cukup Kuat, Insentif Dikaji Ulang
- Senin, 01 Desember 2025
Berita Lainnya
Mobil Listrik VinFast VF Wild Tampil Futuristik Radikal di GJAW 2025
- Senin, 01 Desember 2025
Libur Natal dan Tahun Baru Lebih Hemat Berkat Program Diskon Transportasi
- Senin, 01 Desember 2025
Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni Diperluas Hadapi Libur Nataru
- Senin, 01 Desember 2025
Industri Otomotif Indonesia Dinilai Cukup Kuat, Insentif Dikaji Ulang
- Senin, 01 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
5 Teknik Memasak Pare Agar Tidak Pahit dan Tetap Renyah Alami
- 01 Desember 2025
3.
4.
13 Rekomendasi Tempat Makan View Sawah di Bantul untuk Liburan 2025
- 01 Desember 2025






