IPO Merdeka Gold Dongkrak Kapitalisasi Pasar Bursa Indonesia
JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali mencatatkan peristiwa penting dengan hadirnya IPO jumbo dari PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS).
Pencatatan perdana saham emiten tambang emas yang terafiliasi dengan taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Winato Kartono ini diperkirakan akan memberikan dorongan besar terhadap kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, kehadiran EMAS di lantai bursa menjadi momentum signifikan di tengah tren IPO jumbo tahun ini. Ia menekankan, pasar saat ini menaruh harapan besar pada kegiatan penawaran saham perdana, khususnya untuk mendorong nilai kapitalisasi dan meningkatkan partisipasi investor.
Baca JugaBRI Life Luncurkan Arunika, Asuransi Jiwa Seumur Hidup Terjangkau
“Market saat ini mengharapkan aktivitas IPO dapat menaikkan kapitalisasi pasar bursa. IPO jumbo juga diharapkan dapat membuat partisipasi investor dalam kegiatan IPO bertambah,” ujar Nafan.
Setelah resmi melantai di BEI, kapitalisasi pasar EMAS diperkirakan mencapai Rp46,6 triliun. Angka ini menempatkan IPO Merdeka Gold sebagai salah satu yang paling bernilai di 2025.
Perusahaan menawarkan 1,62 miliar saham baru atau sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga Rp2.880 per saham. Dari penawaran tersebut, EMAS berhasil menghimpun dana segar hingga Rp4,66 triliun.
Besarnya raihan dana ini menjadikan IPO EMAS sebagai yang terbesar sepanjang tahun ini, sekaligus menegaskan daya tarik sektor pertambangan bagi investor.
Lebih Besar dari IPO Jumbo Sebelumnya
Nilai IPO Merdeka Gold bahkan melampaui tiga penawaran umum perdana jumbo lain yang berlangsung tahun ini. Sebelumnya, BEI telah mencatat IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) senilai Rp2,37 triliun, IPO PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) senilai Rp2,3 triliun, serta IPO PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) yang meraup dana Rp2 triliun.
Perbandingan ini memperlihatkan bahwa EMAS tidak hanya menjadi IPO terbesar tahun ini, tetapi juga berhasil menggandakan pencapaian IPO jumbo lain yang lebih dulu tercatat di BEI.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Manajemen EMAS telah merinci penggunaan dana hasil IPO. Dari total Rp4,66 triliun, sekitar Rp3,88 triliun akan digunakan untuk membayar utang kepada perusahaan induk, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
Utang tersebut mengacu pada Perjanjian Utang Piutang yang ditandatangani pada 8 April 2022 dan diamandemen pada 21 Agustus 2025. Hingga 10 September 2025, pokok utang EMAS kepada MDKA masih tercatat sebesar Rp4,2 triliun.
Selain itu, sebesar US$20 juta atau setara Rp329,2 miliar akan dialokasikan sebagai setoran modal bertahap ke entitas PT Pani Bersama Tambang. Dana tersebut difokuskan untuk pembelian bahan baku hingga kebutuhan biaya karyawan.
Adapun sisa alokasi sekitar US$20 juta lainnya juga akan disalurkan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera, yang merupakan bagian dari jaringan usaha Merdeka Gold.
Harapan Terhadap Tren IPO Jumbo
Nafan menilai bahwa kehadiran EMAS akan membuka jalan bagi IPO jumbo lainnya untuk masuk ke pasar modal Indonesia. Hal ini penting karena semakin banyak emiten besar melantai di BEI, maka potensi peningkatan kapitalisasi pasar bursa semakin besar.
“Pencatatan saham EMAS ini diperkirakan dapat membuka keran IPO bernilai jumbo lainnya,” tambah Nafan.
Optimisme ini sejalan dengan minat investor yang cukup tinggi terhadap IPO EMAS. Sebagaimana diketahui, saham EMAS mengalami oversubscribed hingga 4,62 kali pada masa penawaran awal. Antusiasme investor ini menunjukkan besarnya kepercayaan pasar terhadap prospek bisnis pertambangan emas di Indonesia.
Momentum Penting bagi Bursa Efek Indonesia
IPO Merdeka Gold bukan hanya menjadi pencapaian bagi perusahaan, melainkan juga momentum bagi BEI untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu bursa yang semakin menarik di kawasan Asia Tenggara. Dengan semakin banyaknya perusahaan bernilai besar masuk ke pasar modal, partisipasi investor domestik maupun asing diyakini akan terus meningkat.
Di sisi lain, IPO jumbo seperti ini juga memberi sinyal positif terhadap likuiditas pasar. Dana segar yang dihimpun dapat memperluas kapasitas perusahaan dalam ekspansi bisnis, serta mendorong multiplier effect terhadap sektor terkait.
Prospek Jangka Panjang
Dengan kapitalisasi pasar yang sudah menembus puluhan triliun rupiah, EMAS berpotensi menjadi salah satu pemain kunci di sektor pertambangan emas di Indonesia. Langkah strategis perusahaan dalam memperkuat struktur permodalan melalui pelunasan utang hingga memperbesar investasi di anak usaha, menjadi modal kuat untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang.
IPO ini juga memperlihatkan bagaimana perusahaan tambang dalam negeri semakin berani melantai dengan nilai jumbo, sejalan dengan meningkatnya minat investor terhadap sektor komoditas.
Kehadiran EMAS di lantai bursa memberi optimisme baru terhadap arah pasar modal Indonesia. Dengan nilai IPO jumbo Rp4,66 triliun dan kapitalisasi pasar Rp46,6 triliun, pencatatan saham perdana ini diharapkan mampu mendorong kapitalisasi BEI secara signifikan sekaligus membuka jalan bagi lebih banyak IPO bernilai besar ke depan.
Sebagaimana ditegaskan Nafan Aji Gusta, IPO Merdeka Gold bukan sekadar pencatatan saham, melainkan momentum penting bagi pertumbuhan pasar modal dan partisipasi investor di Indonesia.
Rekomendasi
