Rupiah Menguat Signifikan, Peluang Investasi di Indonesia Jadi Lebih Menarik
- Senin, 01 Desember 2025
JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin, 1 Desember 2025.
Rupiah menguat 0,10 persen ke level Rp16.658 per dollar AS. Penguatan ini terjadi di tengah melemahnya sentimen terhadap dollar AS, yang berdampak pada beberapa mata uang Asia lainnya.
Yen Jepang tercatat naik 0,40 persen, dollar Singapura menguat 0,10 persen, won Korea Selatan naik 0,01 persen, dan peso Filipina meningkat 0,03 persen. Sebaliknya, beberapa mata uang regional justru melemah, seperti dollar Hong Kong turun 0,03 persen, dollar Taiwan merosot 0,09 persen, dan rupee India turun 0,10 persen.
Baca JugaUpdate Harga Emas Antam UBS Pegadaian Hari Ini Senin 1 Desember 2025
Spekulasi Ketua The Fed Baru Pengaruhi Pasar
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai bahwa penguatan rupiah berpotensi berlanjut sepanjang hari ini. Ia menekankan, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember mendatang menjadi pendorong utama.
Spekulasi muncul setelah kabar bahwa Kevin Hassett, yang dikenal dovish, berpeluang menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed. Menurut Lukman, pasar menilai pergantian kepemimpinan ini akan menurunkan tekanan pada dolar AS.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed di bulan Desember dari kabar bahwa Kevin Hassett (yang dovish) akan menggantikan Powell,” ujar Lukman. Ia memprediksi rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.600–Rp16.700 per dollar AS sepanjang hari ini.
IHSG Dibuka Menguat Tipis
Dampak penguatan rupiah juga terlihat pada pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,07 persen ke level 8.514,42 pada pukul 09.18 WIB. Data RTI menunjukkan IHSG sempat dibuka pada posisi 8.541,54, mencapai puncak tertinggi pagi ini 8.553,62, sebelum terkoreksi ke level terendah 8.506,87.
Volume perdagangan tercatat sebesar 7,11 miliar saham dengan nilai transaksi Rp3,64 triliun, sementara frekuensi transaksi mencapai 455.485 kali. Dari total saham yang diperdagangkan, 263 saham menguat, 297 melemah, dan 159 stagnan.
Pergerakan Sektor-Sektor Saham
Pergerakan sektor-sektor saham pagi ini menunjukkan kinerja yang beragam. Sektor keuangan menjadi penopang utama penguatan indeks dengan kenaikan 0,79 persen. Sektor cyclical menguat 0,56 persen, diikuti sektor non-cyclical naik tipis 0,08 persen, serta sektor kesehatan yang naik moderat 0,40 persen.
Namun, beberapa sektor mengalami koreksi. Sektor properti mencatat penurunan terdalam sebesar 1,29 persen, disusul sektor transportasi turun 0,66 persen. Sektor infrastruktur melemah 0,44 persen, sedangkan sektor industrial, energi, basic-industry, dan teknologi masing-masing terkoreksi antara 0,24–0,42 persen.
Meskipun IHSG dibuka menguat, kondisi ini kontras dengan penutupan perdagangan Jumat (28/11/2025), ketika indeks melemah 0,42 persen ke level 8.508. Tekanan jual mendominasi pergerakan, namun secara teknikal IHSG masih menunjukkan pola kenaikan jangka pendek, membuka ruang penguatan menuju area 8.660.
Dampak Global dan Aliran Modal Asing
Spekulasi pergantian Ketua The Fed menjadi perhatian utama investor global. Pasar menilai pergantian dari Jerome Powell ke Kevin Hassett dapat memberikan sinyal dovish, sehingga suku bunga acuan AS berpotensi diturunkan. Kondisi ini menekan dolar AS dan memberi ruang bagi penguatan mata uang Asia, termasuk rupiah.
Aliran modal asing juga menjadi faktor pendukung. Pekan lalu, tercatat masuknya modal asing sebesar Rp12,7 triliun ke pasar saham Indonesia, membantu menopang stabilitas mata uang dan menguatkan IHSG. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar menarik di tengah dinamika ekonomi global.
Manfaat Penguatan Rupiah bagi Ekonomi Domestik
Penguatan rupiah memberikan sejumlah keuntungan bagi perekonomian domestik. Importir dan pelaku usaha yang mengandalkan transaksi luar negeri mendapatkan biaya impor lebih murah, sehingga tekanan inflasi dari harga barang impor dapat berkurang.
Selain itu, penguatan rupiah juga mendorong kepercayaan investor dan stabilitas pasar keuangan.
Namun, para analis tetap mengingatkan bahwa volatilitas masih tinggi. Sentimen global, data ekonomi AS, dan keputusan The Fed terkait suku bunga akan menjadi faktor penentu arah rupiah dan IHSG ke depan. Investor perlu tetap waspada terhadap pergerakan mendadak di pasar global.
Prospek Rupiah dan IHSG ke Depan
Dengan kombinasi faktor global dan domestik, pasar keuangan Indonesia menunjukkan optimisme terbatas namun nyata pada awal pekan ini. Rupiah yang menguat dan IHSG yang stabil mencerminkan adaptasi investor terhadap perubahan sentimen global.
Para pelaku pasar melihat tren jangka pendek rupiah berpotensi terus menguat, terutama jika ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed terbukti. IHSG juga diperkirakan bergerak dalam rentang wajar dengan dukungan sektor keuangan dan cyclical yang menguat.
Secara keseluruhan, penguatan rupiah dan stabilitas IHSG menjadi indikasi bahwa Indonesia tetap menarik bagi investor meski ada ketidakpastian global.
Sementara itu, investor domestik dan asing terus memantau perkembangan kebijakan moneter AS serta kondisi makro ekonomi Indonesia untuk menentukan strategi investasi ke depan.
Rupiah menguat ke Rp16.658 per dollar AS pada awal perdagangan Senin, didorong spekulasi pergantian Ketua The Fed. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS membuat dollar melemah, sementara IHSG dibuka menguat tipis didukung sektor keuangan dan cyclical.
Meskipun penguatan rupiah memberikan keuntungan bagi importir dan stabilitas pasar, volatilitas global tetap menjadi perhatian utama. Investor disarankan untuk memantau perkembangan kebijakan moneter AS dan kondisi ekonomi domestik sebagai acuan pergerakan pasar ke depan.
Dengan sentimen positif dari spekulasi The Fed dan aliran modal asing yang masuk, pasar keuangan Indonesia tetap menunjukkan optimisme terbatas namun nyata, menegaskan posisi rupiah dan IHSG sebagai indikator kekuatan ekonomi domestik di tengah dinamika global.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
5 Rekomendasi Rumah Murah di Magelang, Investasi Properti Menjanjikan Tahun Ini
- Senin, 01 Desember 2025
Berita Lainnya
5 Rekomendasi Rumah Murah di Magelang, Investasi Properti Menjanjikan Tahun Ini
- Senin, 01 Desember 2025
Harga LPG Subsidi 3 Kg Stabil, Distribusi Sampai Sub Pangkalan Terpantau
- Senin, 01 Desember 2025







