Pemerintah Fokus Pemulihan Infrastruktur dan Akses Terdampak Banjir Sumbar
- Senin, 01 Desember 2025
JAKARTA - Penanganan bencana di Sumatera Barat kini memasuki fase pemulihan dengan perkembangan signifikan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyebutkan bahwa wilayah ini mulai pulih sejak tiga hari penanganan intensif, terutama setelah hujan mereda dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus dilakukan.
“Sumatera Barat sudah lebih pulih di hari ketiga. Apalagi sekarang tidak ada hujan, dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) masih terus dilakukan,” ujarnya.
Baca JugaPanduan Lengkap Mengecek Status Penerima Bansos Desember 2025
Jumlah korban jiwa tercatat mencapai 129 orang, sementara 118 orang masih hilang, dan 16 lainnya luka-luka. Kabupaten Padang Pariaman mulai menunjukkan tanda pemulihan, dengan sebagian pengungsi kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa material akibat banjir.
Dampak Terbesar Terjadi di Kabupaten Agam
Kabupaten Agam menjadi wilayah paling terdampak, dengan catatan 87 korban meninggal dan 76 orang masih hilang. Secara keseluruhan, delapan kabupaten/kota terdampak bencana, yaitu Agam, Solok, Pesisir Selatan, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Tanah Datar, dan Bukittinggi.
Jumlah pengungsi mencapai 77.918 jiwa, sebagian besar kembali ke rumah pada siang hari untuk membersihkan rumah, dan kembali ke posko pengungsian pada malam hari.
Kerusakan infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah. Beberapa jembatan putus, jalan amblas, serta jalur transportasi nasional dan provinsi masih perlu diperbaiki. Jalur nasional yang masih terputus di antaranya berada di Kota Padang Panjang dan Sicincin.
Bantuan Logistik dan Alat Berat Dikerahkan
Berbagai bantuan terus disalurkan untuk meringankan beban masyarakat terdampak, meliputi sembako, perlengkapan kebersihan, makanan siap saji, selimut, tenda, serta alat berat seperti excavator.
Seluruh personel BNPB berada di titik terdampak untuk mendampingi Forkopimda. “Sudah empat hari mereka berada di lapangan dan seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana,” kata Suharyanto.
Penggunaan armada udara masih terbatas, karena sebagian besar jalur darat masih dapat digunakan. Armada yang dikerahkan meliputi satu helikopter BNPB, satu pesawat fixed wing, dan satu helikopter Basarnas.
Data Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Sumbar mencatat 131 personel dikerahkan untuk menangani dampak banjir, galodo, sedimentasi sungai, serta kerusakan saluran irigasi. Fokus utama adalah pemulihan fungsi aliran sungai dan distribusi air untuk permukiman serta pertanian.
Jenis alat berat yang digunakan meliputi excavator, mini excavator, dan long arm excavator, sementara beberapa lokasi masih mengandalkan alat manual seperti cangkul dan sekop.
Cuaca dan Kesiapsiagaan Masih Jadi Perhatian
Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menyampaikan bahwa eks-Siklon Tropis Senyar yang memicu bencana telah menjauhi wilayah Indonesia.
Namun, Sumatera Barat masih berada dalam puncak musim hujan hingga Desember. “Dinamika atmosfer seperti IOD, suhu muka laut, dan konvergensi angin masih aktif menyuplai uap air, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan dalam sepekan ke depan,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, memperhatikan kondisi lingkungan, dan kembali ke rumah secara bertahap dari posko pengungsian.
Daerah yang diminta meningkatkan kesiapsiagaan meliputi 16 kabupaten/kota, antara lain Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Pasaman, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Solok Selatan.
Koordinasi dan Pemulihan Infrastruktur
Pemerintah menekankan koordinasi lintas lembaga dalam pemulihan infrastruktur dasar. Akses jalan, jembatan, energi, telekomunikasi, dan layanan kesehatan menjadi prioritas. Langkah-langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman.
Suharyanto menegaskan, penanganan bencana di Sumbar berjalan sesuai rencana dan seluruh pihak, termasuk BNPB, TNI, Polri, serta pemerintah daerah, bersinergi dalam memulihkan kondisi wilayah terdampak.
“Penting bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan agar risiko bencana hidrometeorologi dapat ditekan seminimal mungkin,” ujarnya.
Kesiapan dan Dukungan untuk Pemulihan
Selain fokus pada infrastruktur dan akses, pemerintah juga memastikan distribusi bantuan tepat sasaran. Bantuan logistik, baik berupa sembako, makanan siap saji, dan peralatan kebersihan, dikawal langsung oleh petugas di lapangan.
Langkah ini penting untuk mendukung proses pemulihan sekaligus mencegah risiko kesehatan bagi masyarakat.
Masyarakat diimbau tetap mengikuti arahan aparat setempat dan mengutamakan keselamatan selama proses kembali ke rumah. Pemulihan bertahap diiringi pengawasan terhadap potensi hujan ekstrem di wilayah Sumbar.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pemanfaatan PLTS Alfamidi Dorong Lingkungan Bersih dan Hemat Energi
- Senin, 01 Desember 2025
Sawit Sumbermas Berikan Pinjaman Strategis ke Perusahaan Afiliasi SML
- Senin, 01 Desember 2025
Toyota Optimis Tingkatkan Ekspor Mobil Nasional Hingga Enam Persen
- Senin, 01 Desember 2025
Berita Lainnya
Pemanfaatan PLTS Alfamidi Dorong Lingkungan Bersih dan Hemat Energi
- Senin, 01 Desember 2025
Sawit Sumbermas Berikan Pinjaman Strategis ke Perusahaan Afiliasi SML
- Senin, 01 Desember 2025
Toyota Optimis Tingkatkan Ekspor Mobil Nasional Hingga Enam Persen
- Senin, 01 Desember 2025
Jadwal Perjalanan Cepat YIA Xpress dari Jogja ke Bandara 1 Desember 2025
- Senin, 01 Desember 2025
Terpopuler
1.
BBM bp Alami Kenaikan per 1 Desember 2025 Ikuti Kebijakan Nasional
- 01 Desember 2025
2.
3.
4.
Jadwal Lengkap Kapal Ferry ASDP Kupang NTT Senin 1 Desember 2025
- 01 Desember 2025







