
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjadi sorotan investor pada Rabu, 24 September 2025.
Setelah mencetak rekor tertinggi pada perdagangan sebelumnya, IHSG diprediksi bergerak hati-hati dan rawan koreksi, dengan level support psikologis di 8.000 sebagai titik kunci bagi para pelaku pasar.
Pada Selasa, 23 September 2025 IHSG menutup perdagangan dengan penguatan signifikan sebesar 85,16 poin atau 1,06% ke level 8.125,2. Posisi ini sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah IHSG. Secara year-to-date (YtD), indeks komposit telah tumbuh 14,76%, meningkat 1.045,3 poin dibanding awal tahun. Lonjakan ini menunjukkan optimisme pasar terhadap fundamental domestik dan kepemimpinan fiskal baru di tengah ketidakpastian global.
Baca Juga
Tim analis BRI Danareksa Sekuritas mencatat penguatan IHSG disertai aksi beli bersih investor asing senilai Rp451 miliar di pasar reguler. “Secara teknikal, penguatan ini menegaskan level 8.000 sebagai support psikologis sekaligus membawa IHSG mencetak rekor all time high, didorong optimisme terhadap kepemimpinan fiskal baru dan fokus investor pada fundamental domestik di tengah ketidakpastian global,” tulis analis tersebut dalam riset hari Rabu.
Meskipun mencetak rekor, analis memperingatkan bahwa IHSG dapat menghadapi tekanan jual jangka pendek, terutama saat investor menyesuaikan portofolio setelah kenaikan signifikan. Oleh karena itu, pemantauan level support dan resistance menjadi penting. Untuk perdagangan Rabu, BRI Danareksa memperkirakan IHSG bergerak dengan level support 8.000 dan resistance 8.281.
Dalam konteks tersebut, beberapa saham direkomendasikan untuk dicermati. BRI Danareksa menyoroti PGEO, UNTR, dan CARS sebagai opsi beli dengan target harga yang menarik. Saham PGEO diperkirakan bergerak di kisaran Rp1.470—Rp1.595 per saham, UNTR Rp27.850—Rp28.250, dan CARS Rp159—Rp171. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental, dengan mempertimbangkan prospek pertumbuhan masing-masing perusahaan.
Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan IHSG berpotensi mengalami koreksi ringan dengan level support 8.000–8.050 dan resistance 8.150–8.200. Dalam riset terpisahnya, Fanny menyebutkan beberapa saham yang menjadi fokus trading hari ini, antara lain BREN, PGAS, MEDC, BUVA, BKSL, dan JPFA.
Rekomendasi teknikal dari BNI Sekuritas menyajikan area beli, cutloss, dan target harga untuk masing-masing saham. BREN direkomendasikan Spec Buy dengan area beli 8.850–8.950, cutloss di bawah 8.850, dan target dekat 9.125–9.250. PGAS Spec Buy di area beli 1.705–1.725, cutloss di bawah 1.700, target dekat 1.740–1.760. MEDC Spec Buy area beli 1.275–1.300, cutloss di bawah 1.270, target dekat 1.330–1.350.
Sementara itu, BUVA Spec Buy di area beli 482–500, cutloss di bawah 478, target dekat 550–580. BKSL Spec Buy di area beli 135–137, cutloss di bawah 131, target dekat 140–146. JPFA Spec Buy di area beli 1.920–1.960, cutloss di bawah 1.920, target dekat 2.000–2.030. Rekomendasi ini memberikan panduan teknikal bagi investor dan trader untuk menentukan strategi transaksi yang tepat sesuai profil risiko.
Koreksi yang mungkin terjadi pada IHSG tidak mengurangi optimisme pasar secara keseluruhan. Lonjakan indeks sepanjang September ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi domestik, termasuk kinerja korporasi, inflasi terkendali, dan ekspektasi stimulus moneter global. Aksi beli investor asing juga menunjukkan ketertarikan pasar global terhadap saham Indonesia.
Untuk investor ritel, pemahaman teknikal menjadi kunci penting, terutama dalam menghadapi fluktuasi jangka pendek. Memantau level support dan resistance IHSG membantu menentukan strategi entry dan exit, sementara rekomendasi saham spesifik memberikan panduan bagi yang ingin memanfaatkan momentum harian.
Saham-saham pilihan, baik PGEO, UNTR, CARS, maupun BREN, PGAS, MEDC, BUVA, BKSL, dan JPFA, mencerminkan sektor yang prospektif, mulai dari energi, transportasi, hingga konsumer. Memahami profil risiko, likuiditas saham, serta target harga memungkinkan investor mengambil keputusan lebih terukur.
Secara keseluruhan, meski IHSG berpotensi uji support 8.000 pada Rabu (24/9/2025), kondisi ini sekaligus menjadi peluang bagi investor yang cermat. Lonjakan sebelumnya dan rekomendasi teknikal memberikan panduan strategi, baik untuk trading jangka pendek maupun investasi menengah. Dengan memadukan analisis teknikal dan fundamental, investor dapat menavigasi dinamika pasar yang penuh peluang ini.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Asus Zenbook 14 OLED Tawarkan Spesifikasi Premium Profesional Muda
- 24 September 2025
2.
Spesifikasi Acer Swift Air 16 Laptop Ringan Layar AMOLED Prosesor Ryzen
- 24 September 2025
3.
3 Cara Mudah Memindahkan Akun WhatsApp ke HP Baru
- 24 September 2025
4.
7 Tips Ampuh Agar Fitur Instagram Live Kembali Normal
- 24 September 2025
5.
BYD M6 Dominasi Pasar Mobil Listrik Indonesia Saat Ini
- 24 September 2025