
JAKARTA - Transformasi sektor pangan dan kesehatan di Kalimantan Timur kini memasuki babak baru. Teknologi iradiasi yang ditawarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi terobosan untuk meningkatkan daya saing daerah, sekaligus memperkuat potensi ekspor produk lokal. Melalui metode modern ini, produk pangan dapat bertahan lebih lama, tetap higienis, serta membuka peluang baru bagi peningkatan ekonomi daerah.
Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN, Syaiful Bakhri, menegaskan bahwa teknologi iradiasi bukan hanya sekadar inovasi, melainkan strategi penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan pasar global. “Harapan kami, BRIN dengan Brida bisa bekerjasama dalam pengembangan teknologi iradiasi ini,” ujarnya.
Menurutnya, iradiasi adalah metode penyinaran bahan baik makanan maupun alat medis menggunakan gelombang energi radiasi yang terukur dengan tujuan tertentu. Hasilnya bisa memperpanjang umur simpan produk, mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme berbahaya, hingga menghambat proses pematangan atau pertunasan. Keunggulan lainnya, teknologi ini terbukti aman karena tidak melibatkan bahan kimia, tidak meninggalkan residu berbahaya, dan tetap menjaga kandungan gizi serta kualitas produk pangan.
Baca Juga
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyambut baik usulan itu. Ia menyebut bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mendukung penuh pengembangan investasi melalui iradiasi pangan dan kesehatan, terlebih untuk program peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). “Karena, melalui teknologi ini kita bisa ekspor langsung produk makanan melalui Kaltim,” tegasnya.
Lebih lanjut, Seno Aji menekankan perlunya nilai tambah dari implementasi teknologi nuklir tersebut. Tidak hanya soal memperpanjang umur produk, tetapi juga bagaimana hasil penerapan bisa berkontribusi nyata pada peningkatan ekonomi daerah. “Kami akan diskusikan usulan pengembangan teknologi iradiasi pangan ini. Tentunya, ini akan bekerjasama dengan Brida Kaltim. Harapannya, kita mampu membangun mesin iradiasi, sehingga dapat mendukung ekspor produk makanan ke luar negeri,” tambahnya.
Saat ini, beberapa produk lokal asal Kalimantan Timur tengah menjalani uji coba di Surabaya untuk memastikan kesiapan ekspor. Salah satu contohnya adalah pisang kepok asal Kutai Timur. Dengan proses iradiasi, buah ini bisa tetap segar lebih lama sehingga layak dipasarkan hingga luar negeri. “Produk tersebut dapat dilakukan proses iradiasi, sehingga bisa lebih awet lagi produknya,” kata Seno Aji.
Ia menegaskan, peluang ini tidak hanya sebatas pada produk pertanian, tetapi juga bisa merambah sektor lain yang mendukung daya tahan serta kualitas pangan daerah. “Ini peluang bagi Pemprov Kaltim untuk mendongkrak PAD yang dapat dilakukan Brida Kaltim,” ujarnya.
Selain itu, Wagub menyinggung soal ketersediaan bahan baku yang menjadi salah satu modal penting. Menurutnya, Kalimantan Timur memiliki sumber daya yang mendukung penerapan teknologi nuklir, termasuk torium. “Bahan baku untuk teknologi nuklir di Kaltim banyak. Perlu dukungan ORTN BRIN bekerjasama Brida Kaltim juga bisa mengkaji ini, seperti torium,” jelasnya.
Dengan dukungan bahan baku, ia optimistis pembangunan teknologi nuklir di Kalimantan Timur akan lebih mudah diwujudkan. “Saya yakin, bahan baku sudah ada, maka membangun teknologi nuklir akan lebih mudah di Kaltim,” tegas Seno Aji.
Teknologi iradiasi sendiri bukan hal baru dalam dunia internasional. Negara-negara maju telah lama memanfaatkannya untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Kehadiran teknologi ini di Kalimantan Timur dapat membuka peluang investasi baru, meningkatkan standar mutu produk lokal, serta memperluas akses pasar internasional.
Bagi pemerintah daerah, kerja sama dengan BRIN menjadi momentum penting. Dengan adanya sinergi, pembangunan fasilitas iradiasi di Kaltim bukan lagi mimpi, melainkan rencana yang bisa segera direalisasikan. Mesin iradiasi lokal akan mendorong kemandirian sekaligus menekan biaya distribusi yang selama ini harus dilakukan di luar daerah.
Lebih jauh, kehadiran teknologi ini diyakini mampu memberi dampak ganda. Pertama, memperkuat daya tahan produk pangan lokal sehingga mampu bersaing di pasar ekspor. Kedua, membuka peluang lapangan kerja baru di sektor teknologi dan industri pendukung. Ketiga, memberikan kontribusi nyata terhadap PAD melalui penguatan sektor pertanian dan kesehatan berbasis teknologi.
Tidak kalah penting, proses iradiasi juga akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk asal Kalimantan Timur. Dengan sertifikasi dan standar internasional yang diterapkan, produk pangan seperti buah, sayur, maupun hasil olahan akan lebih mudah menembus pasar luar negeri.
Pemprov Kaltim pun melihat peluang ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi persaingan global. Melalui penerapan teknologi iradiasi, daerah tidak hanya mengandalkan sumber daya alam mentah, tetapi juga berfokus pada peningkatan nilai tambah produk.
Kolaborasi lintas lembaga dan instansi dinilai menjadi kunci. BRIN, Brida Kaltim, pelaku usaha, serta masyarakat harus bersinergi dalam mewujudkan transformasi ini. Dengan dukungan penuh, Kalimantan Timur bisa tampil sebagai pionir daerah yang memanfaatkan teknologi nuklir untuk kesejahteraan rakyatnya.
Pada akhirnya, langkah ini tidak hanya soal membangun fasilitas baru, melainkan juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap teknologi nuklir. Bahwa teknologi tersebut aman, bermanfaat, dan sangat mungkin diterapkan untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya di sektor pangan dan kesehatan.
Melalui dorongan BRIN dan komitmen Pemprov Kaltim, masa depan iradiasi pangan dan kesehatan di Kalimantan Timur terbuka lebar. Dari pisang kepok Kutai Timur hingga potensi produk lainnya, semua berpeluang besar menembus pasar ekspor dengan kualitas yang terjaga.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Investor Pasar Modal Indonesia Capai Rekor Baru
- 05 September 2025
2.
Investasi Aman untuk Kondisi Ekonomi Bergejolak
- 05 September 2025
3.
Asuransi Kesehatan Terbaik untuk Generasi Muda
- 05 September 2025
4.
KPR Syariah Makin Jadi Pilihan Masyarakat
- 05 September 2025
5.
Wajib Pajak Strategis Kini Perlu Dipahami
- 05 September 2025