JAKARTA - Bayangkan sebuah kepulauan di Sulawesi Tenggara yang menyatukan keindahan laut biru jernih, kehidupan masyarakat tradisional yang unik, dan panorama alam menakjubkan. Itulah Wakatobi, destinasi wisata yang tak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di mata dunia. Dikenal dengan slogan “Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Karang Dunia”, Wakatobi menawarkan pengalaman berbeda bagi setiap pengunjung, dari petualangan bawah laut hingga budaya lokal yang autentik.
Wakatobi juga menjadi rumah bagi Suku Bajo, yang hidup sebagian besar di atas laut. Kehidupan mereka yang khas dan tradisi turun-temurun menjadikan kepulauan ini tidak hanya memikat mata, tetapi juga menambah kedalaman pengalaman budaya. Keberagaman hayati dan budaya Wakatobi diakui oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfer Bumi ke-8 di Indonesia pada 2012, menegaskan nilai ekologis dan kultural yang dimiliki.
Sejarah Kabupaten Wakatobi
- Baca Juga 9 Manfaat Positif Pound Fit untuk Tubuh
Sebelum resmi menjadi kabupaten otonom, wilayah ini dikenal sebagai Kepulauan Tukang Besi dan berada di bawah Kesultanan Buton. Setelah kemerdekaan, Wakatobi masih menjadi bagian dari Kabupaten Buton hingga ditetapkan sebagai kabupaten pemekaran pada 18 Desember 2003 melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003.
Awalnya, kabupaten ini terdiri dari lima kecamatan: Wangi-Wangi, Wangi Selatan, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Selanjutnya dibentuk tiga kecamatan tambahan, sehingga kini menjadi delapan kecamatan dengan total 100 desa dan kelurahan. Pemekaran ini mendukung pengembangan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Wakatobi: Keindahan Laut dan Alam
Kepulauan Wakatobi terdiri dari empat pulau utama: Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Keindahan lautnya membuat kabupaten ini menjadi destinasi prioritas nasional sejak 2016, bersama dengan Borobudur, Danau Toba, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Pulau Komodo, Pulau Seribu, Tanjung Kelayang, Mandalika, Morotai, dan Tanjung Lesung.
Dari 820 jenis karang dunia, sekitar 750 terdapat di Wakatobi. Dengan keanekaragaman ini, pulau ini menjadi surga bagi penyelam dan pecinta biota laut. Selain itu, Wakatobi juga memiliki pantai berpasir putih dan hutan tropis yang memikat pengunjung.
1. Taman Nasional Wakatobi
Taman Nasional Wakatobi menjadi destinasi utama bagi penyelam internasional. Spot menyelam populer termasuk Pantai Sombu dan Onemohute di Wangi-Wangi, Pulau Hoga Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Keindahan terumbu karang dan fauna laut menjadikan pengalaman diving tak terlupakan.
2. Dolphin Watching Pulau Kapota
Aktivitas dolphin watching dapat dinikmati di Pulau Kapota, 15 menit dari Wangi-Wangi dengan kapal. Kawanan lumba-lumba menari bebas di lautan, biasanya dapat dilihat antara pukul 06.00-07.30 pagi.
3. Puncak Khayangan, Panorama Instagrammable
Di Pulau Tomia, Puncak Khayangan menyuguhkan padang sabana hijau yang membentang hingga samudera. Spot ini populer untuk foto dan menikmati sunset, memberikan pengalaman visual yang menakjubkan.
4. Kampung Suku Bajo Mola
Pulau Wangi-Wangi menjadi tempat tinggal Suku Bajo di Kampung Mola. Rumah-rumah mereka berada di atas laut, memberikan pemandangan yang unik sekaligus pengalaman budaya yang otentik.
5. Danau Sombano, Udang Merah yang Memikat
Danau Sombano di Kaledupa memiliki ribuan udang merah di perairan jernih. Panoramanya yang asri dan keberagaman flora-fauna menjadikannya destinasi alam yang menarik untuk dikunjungi.
6. Desa Liya Togo, Wisata Sejarah
Desa Liya Togo menampilkan rumah adat Banua Tada. Wisatawan dapat mengenakan sarung khas setempat dan menyaksikan kehidupan tradisional masyarakat, termasuk rumah panggung dengan atap rumbia.
7. Sunset di Pantai Cemara
Pantai Cemara menawarkan matahari terbenam yang memukau, menghadap Laut Banda. Lokasinya di Kelurahan Sombu, Kecamatan Wangi-Wangi, menjadi tempat ideal menutup hari dengan keindahan alam.
8. Pulau Hoga, Santai dan Damai
Pulau Hoga di Kaledupa menawarkan suasana tenang dengan pasir putih dan pepohonan kelapa. Pulau ini dilengkapi homestay bagi wisatawan yang ingin menginap, cocok untuk bersantai jauh dari keramaian.
9. Gua Kontamale, Pesona Air Jernih
Gua Kontamale menampilkan stalaktit menawan dan air biru jernih. Terletak di Kelurahan Wanci, gua ini juga memiliki legenda lokal yang dipercaya dapat mempermudah jodoh bagi pengunjung.
10. Kuliner dan Tenun Khas Wakatobi
Kasuami, kuliner khas Wakatobi dari singkong, biasanya disajikan dengan ikan bakar dan sambal colo-colo. Desa Pajam terkenal dengan tenunan khas Wakatobi, dibuat melalui tiga tahap: purunga, oruri, dan proses menenun menjadi kain siap pakai.
Wakatobi menawarkan paket wisata lengkap: laut memukau, budaya autentik, panorama alam, hingga kuliner khas. Dari diving di terumbu karang, dolphin watching, mengunjungi Suku Bajo, hingga menikmati sunset dan tradisi lokal, semua dapat dinikmati dalam satu destinasi. Pulau ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki surga laut yang mendunia, menghadirkan pengalaman alam dan budaya yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung